1) Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang diakibatkan gerakan tektonisme berupa pelepasan tenaga akibat pergeseran atau pematahan lempeng tektonik. Gempa jenis ini sering terjadi di Indonesia, bisa sangat kuat dan meliputi wilayah yang luas. Contohnya adalah gempa yang mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 berkekuatan 5,9 SR. Gempa ini mengakibatkan >5000 orang meninggal, puluhan terlukan dan ratusan ribu rumah hancur.
Gempa tektonik yang pusat gempanya berada di dasar laut sering berpotensi menimbulkan tsunami.
Tsunami adalah gelombang laut raksasa yang timbul akibat gempa di dasar laut atau gunung meletus.Mengapa permukaan laut turun sebelum terjadi tsunami?
Tsunami yang muncul diawali dengan peristiwa ini adalah tsunami yang disebabkan oleh gempa tektonik. Saat dasar laut turun akibat adanya pergeseran lempeng, terjadilah penarikan volume air mengisi ruang kosong di bawah laut. Akibatnya, permukaan air laut di pantai turun puluhan hingga ratusan meter. Dalam waktu beberapa menit kemudian, air laut kembali dengan gelombang yang jauh lebih tinggi dan menyapu daratan tepi pantai.
2) Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena kegiatan gunung api, baik sebelum maupun sesudah letusan gunung api. Gempa ini terjadi bersamaan dengan pergerakan magma yang mendorong ke atas mencari daerah yang lemah sehingga muncul ke permukaan bumi. Gempa ini hanya terasa di sekitar gunung api dan tidak terlalu kuat dibandingkan dengan gempa tektonik.
Terdapat 2 kategori gempa vulkanik, yaitu:
- Gempa vulkano-tektonik, yaitu gempa yang diakibatkan perubahan tekanan pada batuan akibat aktivitas magma, dan gempa ini bisa terjadi kapan saja.
- Gempa periode panjang, yaitu gempa yang terjadi akibat penerobosan magma yang menembus batuan di sekitarnya sehingga menimbulkan getaran. Biasanya gempa ini menjadi pertanda gunung api akan meletus.
Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa batuan dan tanah. Contohnya adalah gempa yang terjadi saat suatu gua runtuh atau gempa akibat longsor. Gempa ini tidak begitu kuat dan radiusnya pendek, paling-paling hanya 1-2 km.
4) Gempa Buatan
Merupakan gempa yang terjadi karena aktivitas manusia. Misalnya pada saat penancapan tiang pancang beton (untuk membangun ruko/kantor). Daerah yang dipengaruhi gempa ini sangat sempit, hanya 1-100 meter.
Jenis-Jenis Gempa Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum
- Gempa dangkal, jika jarak hiposentrumnya <100 km di bawah permukaan bumi
- Gempa intermediet/pertengahan, jika jarak hiposentrumnya 100-300 km
- Gempa dalam, jika jarak hiposentrumnya >300 km dari permukaan bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar