Berikut penjelasannya:
Aborsi adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat bertahan hidup di luar rahim. Secara medis, aborsi bisa dilakukan secara sengaja dan bisa juga secara spontan.
Aborsi adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat bertahan hidup di luar rahim. Secara medis, aborsi bisa dilakukan secara sengaja dan bisa juga secara spontan.
Secara spontan aborsi kandungan bisa terjadi karena keguguran, sedangkan secara sengaja berarti sengaja dilakukan dengan alasan tertentu yang biasanya berasal dari ibu dan ayah sang janin. Efek Aborsi Terhadap Kesehatan Reproduksi-Khusus Pada Remaja
Biasanya penyebab aborsi kandungan secara sengaja karena kedua orang tuanya tidak menginginkan kelahiran janin tersebut, seperti kecelakaan akibat hubungan gelap. Biasanya aborsi dilakukan setelah si wanita melihat adanya tanda-tanda hamil pada dirinya. Penyebab lainnya bisa karena rekomendasi dokter dengan pertimbangan demi keselamatan ibu atau wanita hamil yang mengandungnya.
Aborsi biasanya dilakukan dengan menggunakan obat aborsi kandungan sesuai resep dokter. Apapun alasannya, yang jelas tindakan aborsi berdampak pada kesehatan. Apalagi jika dilakukan oleh orang yang tidak profesional, aborsi bisa membahayakan kesehatan terutama kesehatan reproduksi.
Bahkan menurut tim peneliti dari “Royal College of Obstetricians and Gynaecologists”, kemungkinan ada hubungan antara kanker payudara dan aborsi. Meskipun hasil riset ini masih diragukan oleh sebagian peneliti, namun hendaknya anda berpikir panjang jika ingin melakukan tindakan aborsi
Hubungan sex diluar nikah membawa cukup banyak dampak negatif bagi diri pelaku maupun lingkungan sekitar. Mulai dari kemungkinan tertular penyakit, hingga kehamilan diluar nikah.
Hal ini juga berdampak pada tingginya tingkat aborsi. Padahal perbuatan aborsi, juga memiliki resiko yang sangat tinggi terhadap keselamatan dari perempuan itu sendiri.
Berikut ini resiko aborsi:
- Kematian karena terlalu banyak pendarahan
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
- Sobeknya rahim (Uterine Perforation)
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
- Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
- Kanker hati (Liver Cancer)
- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
- Infeksi alat reproduksi karena melakukan kuretase (secara medis) yang dilakukan secara tak steril. Hal ini membuat remaja mengalami kemandulan dikemudian hari setelah menikah.
- Pendarahan sehingga remaja dapat mengalami shock akibat pendarahan dan gangguan neurologist. Selain itu pendarahan juga dapat mengakibatkan kematian ibu maupun anak atau keduanya.
- Resiko terjadinya reptur uterus atau robeknya rahim lebih besar dan menipisnya dinding rahim akibat kuretase. Kemandulan oleh karena robeknya rahim, resiko infeksi, resiko shock sampai resiko kematian ibu dan anak yang dikandungnya.
- Terjadinya fistula genital traumatis adalah suatu saluran atau hubungan antara genital dan saluran kencing atau saluran pencernaan yang secara normal tidak ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar