Selasa, 27 Agustus 2013

tsunami

1. Letusan gunung berapi


Letusan gunung berapi terjadi karena gejala vulkanisme. yaitu peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.

Sebelum gunung berapi meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai berikut :

suhu sekitar kawah naik

sumber air banyak yang mengering

sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik)

binatang yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni lereng karena terasa panas

sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunun


Bila ada tanda-tanda gunung berapi akan meletus, ada beberapa antisipasi (usaha)untuk mengurangi bahaya dari bencana tersebut, antara lain:

membuat terowongan-terowongan air pada kepundan (kawah) yang berdanau. Contohnya: terowongan di Gunung Kelud.

menyebarkan informasi dan memberi peringatan dini dari hasil pemantauan pos-pos pengamatan gunung berapi.

mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung berapi yang akan meletus.


2. Gempa bumi


Gempa bumi adalah gejala pelepasan energi berupa gelombang yang menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi (patah, runtuh, atau hancur).


Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering melanda wilayah Indonesia, kira-kira 400 kali dalam setahun. Hal ini terjadi karena Indonesia dilalui oleh dua lempeng (sabuk) gempa bumi, yaitu lempeng Mediterania (Alpen-Himalaya) dan lempeng Pasifik.


Sampai sekarang manusia belum dapat meramalkan kapan suatu gempa akan terjadi. Besar kecilnya malapetaka yang terjadi sangat tergantung pada kekuatan (magnitudo) gempa itu sendiri serta kondisi daerah yang terkena gempa itu. Alat pengukur gempa bumi disebut seismograf, yang dinyatakan dalam skala Richter.


Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:

Sebelum terjadi gempa
Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.

Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.

Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.





Saat terjadi gempa

Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa.

Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih dapat terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar